ESDMESDM

Indonesian Journal on GeoscienceIndonesian Journal on Geoscience

Batuan karbonat sekuen menindih selaras satuan batupasir tufan, dan ditindih secara selaras oleh satuan tuf-batupasir yang keduanya merupakan anggota Formasi Citarate. Batuan karbonat Citarate diendapkan pada lingkungan terumbu belakang paparan terbuka, yang kadang-kadang tenggelam oleh naiknya permukaan air laut setempat. Deformasi Miosen Tengah regional membentuk sesar berarah utara timur laut - barat barat daya dan lipatan berarah timur - barat pada daerah penelitian. Penelitian ini membahas sifat perselingan diagenetik batuan karbonat Citarate berdasarkan analisis petrografi dua puluh percontoh. Batuan karbonat dari dasar ke atas terdiri atas packstone ganggang, packstone-grainstone, packstone koral - ganggang, dan wackestone-packstone foraminifera. Pecahan koral, ganggang merah-koral, dan foraminifera besar merupakan bioklas yang dominan dari hampir semua percontoh, sementara ekinoid dan bivalvia terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit; semuanya tergabung dalam matriks mikrit terkristalkan. Foraminifera plankton melimpah hanya pada beberapa percontoh. Diagenesis umum meliputi penyemenan laut awal oleh serat aragonit, pemampatan, pelarutan aragonit, dan/atau neomorfisme, pengendapan semen kalsit berbutir sama dalam lingkungan freatik, pelarutan yang membentuk kesarangan cetak, pendolomitan, pembentukan stilolit dan retakan, dan pengendapan kalsit feroan akhir selama penguburan tingkat akhir.

Diagenesis batuan karbonat Citarate terjadi dalam sembilan fase.Fase I - III mewakili tahapan diagenesis sinisedimenter/dekat permukaan hingga kedalaman dangkal, sedangkan Fase IV - VI kemungkinan terjadi selama diagenesis penguburan yang lebih dalam hingga maksimum.Fase VII - IX mungkin tidak sepenting fase lainnya, karena mereka mewakili waktu antara penguburan maksimum dan masa kini (paparan subaerial).Pelapukan dan pelarutan karbonat ganda terjadi pada fase yang berbeda selama diagenesis yang menciptakan atau meningkatkan porositas sekunder.Setelah perkembangan porositas sekunder adalah pengendapan spar kalsit feroan/nonferroan yang menghambat retakan, moldik, dan pori-pori vuggy.Meskipun demikian, peningkatan porositas selama dolomitisasi selektif awal mungkin masih signifikan karena de-dolomitasi yang tidak signifikan selama diagenesis.

Berdasarkan penelitian ini, beberapa arah penelitian lanjutan dapat dilakukan. Pertama, perlu dilakukan analisis isotop stabil untuk menentukan asal-usul fluida yang terlibat dalam proses diagenesis, sehingga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan diagenetik batuan karbonat Citarate. Kedua, penelitian lebih lanjut mengenai peran dolomitisasi selektif dalam meningkatkan porositas dapat dilakukan dengan menganalisis variasi mineralogi dan tekstur dolomit secara lebih detail. Ketiga, investigasi terhadap potensi reservoir batuan karbonat Citarate di area lain di Banten dapat dilakukan dengan membandingkan karakteristik diagenetik dan porositasnya dengan area Cilograng, sehingga dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif mengenai prospek minyak dan gas di wilayah tersebut.

File size936.89 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test