JOIVJOIV

JOIV : International Journal on Informatics VisualizationJOIV : International Journal on Informatics Visualization

Kecerdasan Buatan (AI) merupakan kekuatan pendorong masyarakat informasi cerdas. Negara maju telah menjadikan AI sebagai proyek kebijakan utama dan terus berupaya membina serta mengembangkan talenta masa depan melalui pendidikan AI. Berbeda dengan perangkat lunak konvensional, AI dapat menghasilkan inferensi melalui pelatihan data dan, bila terdapat bias data, dapat menimbulkan masalah sosial dan etika. Masalah tersebut berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, sehingga pertimbangan etis menjadi esensial dalam aspek efektivitas dan efisiensi penerapan AI. Pemikiran komputasional bertujuan melakukan pemecahan masalah secara efektif dan efisien untuk mengatasi persoalan kehidupan nyata menggunakan teknologi komputasi seperti AI. Oleh karena itu, pertimbangan etis dalam pendidikan AI dapat dianggap sebagai elemen penting pemikiran komputasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pemikiran komputasional dan kompetensi etika AI dalam konteks pemecahan masalah menggunakan AI. Untuk itu, dilakukan evaluasi dan analisis terhadap pemikiran komputasional serta kompetensi etika AI berdasarkan hasil program pendidikan yang mengintegrasikan AI dan etika AI. Hasil menunjukkan bahwa kelompok dengan keterampilan pemikiran komputasional tinggi juga memiliki kompetensi etika AI yang lebih tinggi. Temuan ini diharapkan memfasilitasi penelitian dalam membina pemikiran komputasional melalui pendidikan terintegrasi AI dengan pertimbangan etika AI yang memadai. Untuk meningkatkan efektivitas program tersebut, perlu dikembangkan program pendidikan jangka menengah hingga panjang yang secara sistematis menelaah evaluasi proses melalui penilaian observasional dan portofolio.

Penelitian ini menunjukkan adanya korelasi positif antara pemikiran komputasional dan kompetensi etika AI, di mana kelompok dengan pemikiran komputasional tinggi juga memiliki literasi dan praktik etika AI lebih baik.Meskipun kelompok menengah memahami aspek etika AI, terdapat kesenjangan dalam penerapan praktisnya, sementara karakteristik gaya belajar turut memengaruhi hasil kompetensi.Temuan ini menegaskan perlunya integrasi pertimbangan etis dalam pendidikan AI berbasis pemikiran komputasional serta pengembangan program jangka menengah hingga panjang yang sistematis.

Penelitian lanjutan dapat diarahkan pada eksplorasi penerapan indikator etika AI secara real-time dalam setiap tahap pemecahan masalah berbasis pemikiran komputasional, misalnya melalui pengembangan studi eksperimental yang menguji pertanyaan: “Sejauh mana penambahan anotasi etika dalam alur kerja pemodelan AI memengaruhi kualitas keputusan dan hasil akhir aplikatif siswa?. Selanjutnya, studi longitudinal dapat dirancang untuk menilai efektivitas program pendidikan AI terintegrasi dengan durasi menengah hingga panjang di berbagai jenjang, dengan fokus pada kesinambungan perkembangan keterampilan pemikiran komputasional dan kompetensi etika AI siswa selama beberapa semester atau tahun ajaran. Lebih lanjut, penelitian dapat menelusuri peran gaya belajar—teoretis, eksperimental, pengalaman, dan reflektif—dalam menyesuaikan model instruksional AI dan etika, sehingga dapat diidentifikasi pendekatan pengajaran yang paling efektif untuk setiap tipe pembelajar dalam meningkatkan kolaborasi, pengambilan keputusan moral, dan hasil implementasi teknis pada proyek nyata.

  1. AI 윤리교육의 필요성과 내용 구성에 관한 연구 - 인공지능인문학연구 - 중앙대학교... kiss.kstudy.com/Detail/Ar?key=3908783AI uAauyo iEoiE Co AEa Aiu A yAAOuyioA cioUAioAa kiss kstudy Detail Ar key 3908783
File size3.45 MB
Pages10
DMCAReportReport

ads-block-test