CBIORECBIORE

International Journal of Renewable Energy DevelopmentInternational Journal of Renewable Energy Development

Penelitian ini menyajikan hasil eksperimental mengenai emisi gas dan massa partikel yang dihasilkan oleh kompor pelet aliran bawah dengan daya output 2,5 kW pada beban parsial dan 5 kW pada beban nominal. Eksperimen dilakukan di pabrik manufaktur kompor di bagian selatan Belgia, meliputi dua percobaan pembakaran (A dan B) pada beban parsial serta empat percobaan (C, D, E, F) pada beban nominal, masing‑masing mencakup tiga fase pembakaran: startup, combustion, dan burnout. Kompor dioperasikan dengan kecepatan kipas yang bervariasi antara 900 rpm hingga 1250 rpm; A dan B menggunakan kipas kecepatan rendah, C dan D menengah, serta E dan F tinggi. Hasil menunjukkan konsentrasi CO₂, CO, O₂, serta massa partikel; analisis kinerja menyertakan efisiensi pembakaran serta berbagai kehilangan energi. Emisi CO pada fase burnout secara signifikan lebih tinggi dibanding fase startup maupun combustion, dengan nilai pada beban parsial berkisar 1215‑1450 mg/Nm³ dan pada beban nominal 50‑145 mg/Nm³. Emisi partikel pada percobaan dengan kipas tinggi berada pada rentang 10‑15 mg/Nm³, jauh di bawah batas standar EN14785. Efisiensi pembakaran tercatat 92,8 % ± 1,2 % (kipas rendah), 92,4 % ± 1,1 % (menengah), dan 92,7 % ± 1,2 % (tinggi), memenuhi standar yang ditetapkan.

Emisi CO pada fase pembakaran selesai (burnout) secara signifikan lebih tinggi dibanding fase startup dan combustion, terutama pada beban parsial, dimana nilai λ yang tinggi menyebabkan peningkatan total emisi CO.penggunaan kipas berkecepatan tinggi menurunkan emisi CO dibanding kipas medium dan rendah yang dipengaruhi oleh suhu pembakaran yang lebih rendah.Konsentrasi massa partikel yang diukur berada di bawah batas standar EN14785, menunjukkan bahwa partikel fly‑ash dapat diminimalkan, meskipun teknologi penanganan partikel (seperti siklon, scrubber basah, atau ESP) tetap mahal untuk aplikasi skala kecil.Efisiensi pembakaran rata‑rata mencapai 92,8 % ± 1,2 % pada semua kecepatan kipas dan memenuhi standar NBN EN 14785, namun diperlukan studi lapangan untuk mengevaluasi pengaruh praktik operasional sehari‑hari terhadap emisi dan kinerja sistem pemanas pelet.

Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan pengukuran emisi gas dan partikel pada penggunaan kompor pelet secara nyata di rumah tinggal selama berbagai musim, sehingga dapat menangkap variasi suhu lingkungan, frekuensi pemakaian, dan pola beban yang memengaruhi total emisi. Selanjutnya, dikaji strategi kontrol pembakaran tingkat lanjut, seperti penerapan kontrol T‑3 (tinggi suhu, turbulensi, waktu tinggal), untuk mengoptimalkan rasio udara‑bahan bakar dan mengurangi emisi CO khususnya pada fase startup dan burnout. Terakhir, dievaluasi teknologi penanganan partikel yang ekonomis, misalnya katalisator berbasis kawat logam berlapis logam mulia atau sistem filtrasi sederhana, guna menurunkan konsentrasi fly‑ash pada skala kecil tanpa menimbulkan biaya investasi yang tinggi.

  1. Investigation on Gaseous and Particle Mass Emissions from Automatically Fired Small Scale Heating System... ijred.cbiore.id/index.php/ijred/article/view/18359Investigation on Gaseous and Particle Mass Emissions from Automatically Fired Small Scale Heating System ijred cbiore index php ijred article view 18359
  1. #emisi gas#emisi gas
File size475.34 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test