UNBUNB

Jurnal Nusa SylvaJurnal Nusa Sylva

Media sosial kini menjadi sarana penting dalam penyampaian informasi pariwisata, termasuk wisata pendakian di kawasan konservasi. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) memanfaatkan akun Instagram @bbtn_gn_gedepangrango untuk menyampaikan informasi pendakian, promosi wisata alam, serta edukasi mengenai etika konservasi melalui kampanye #PendakiCerdas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan akun @bbtn_gn_gedepangrango berdasarkan karakteristik sosio-demografi pengikut akun. Data dikumpulkan dari 482 responden pengikut aktif, menggunakan metode kuantitatif melalui kuesioner daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pengikut merupakan generasi Z, laki-laki, berpendidikan SMA, serta berdomisili di wilayah Jabodetabek. Namun, masih rendahnya tingkat kepedulian terhadap sampah digambarkan dari total 482 responden hanya 19% yang peduli sampah di TNGGP. Temuan ini menekankan pentingnya strategi komunikasi konservasi yang lebih terarah dan sesuai dengan profil audiens agar dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik dalam upaya pelestarian lingkungan.

Evaluasi menunjukkan mayoritas pengikut akun adalah generasi Z, laki‑laki, berpendidikan SMA, bekerja sebagai pegawai swasta, dan berdomisili di Jabodetabek.Namun, kepedulian terhadap isu konservasi, khususnya penanganan sampah, masih rendah.hanya 19 % responden yang menyatakan kepedulian terhadap sampah.Oleh karena itu, diperlukan strategi pengelolaan akun yang berbasis karakteristik pengikut untuk meningkatkan kesadaran, kepatuhan terhadap aturan pendakian, dan partisipasi dalam upaya konservasi di TNGGP.

Penelitian lanjutan dapat menyelidiki bagaimana faktor sosio‑demografis spesifik, seperti tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan, memengaruhi persepsi dan tindakan pengikut terhadap kampanye #PendakiCerdas. Selanjutnya, studi komparatif antara penyampaian informasi pendakian secara daring melalui Instagram dan penyuluhan langsung di lapangan dapat mengukur efektivitas masing‑masing media dalam meningkatkan pengetahuan serta perilaku ramah lingkungan pendaki. Penelitian lain dapat mengembangkan model intervensi komunikasi berbasis segmentasi audiens yang mengintegrasikan konten visual, video, dan interaksi pengguna untuk memperkuat kepedulian terhadap pengelolaan sampah di jalur pendakian. Ketiga arah tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi praktis bagi pengelola BBTNGGP dalam merancang strategi komunikasi yang lebih tepat sasaran. Metode yang dapat dipakai meliputi survei longitudinal, eksperimen lapangan, serta analisis konten media sosial dengan pendekatan data big‑data. Dengan melibatkan pengikut dari berbagai kelompok umur dan latar belakang, penelitian ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang faktor‑faktor yang dapat meningkatkan partisipasi publik dalam konservasi TNGGP.

  1. INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA INFORMASI KONSERVASI: EVALUASI SOSIO-DEMOGRAFI PENGIKUT AKUN @bbtn_gn_gedepangrango... ejournalunb.ac.id/JNS/article/view/858INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA INFORMASI KONSERVASI EVALUASI SOSIO DEMOGRAFI PENGIKUT AKUN bbtn gn gedepangrango ejournalunb ac JNS article view 858
  2. The Influence of Socio-Demographic Factors on Local Attitudes Towards Sustainable Tourism Development... doi.org/10.3390/su17073200The Influence of Socio Demographic Factors on Local Attitudes Towards Sustainable Tourism Development doi 10 3390 su17073200
  3. Students' personal desire for excitement and teachers' autonomy support in outdoor activity:... doi.org/10.23865/jased.v6.2958Students personal desire for excitement and teachers autonomy support in outdoor activity doi 10 23865 jased v6 2958
  1. #pengelolaan sampah perkotaan#pengelolaan sampah perkotaan
  2. #promosi wisata#promosi wisata
File size1.1 MB
Pages9
DMCAReportReport

ads-block-test