IAESCOREIAESCORE

International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE)International Journal of Electrical and Computer Engineering (IJECE)

Di banyak negara Muslim, terdapat banyak suara yang diaktifkan pada waktu yang hampir bersamaan melalui pengeras suara. Suara tersebut adalah panggilan azan. Azan diaktifkan dari masjid-masjid di banyak negara, di mana masjid-masjid tersebut masih menggunakan waktu masing-masing untuk memicu panggilan tersebut serta penguatan amplifier sendiri tanpa mempertimbangkan masjid lainnya di wilayah tersebut. Hal ini mengakibatkan panggilan azan yang tidak sinkron dan campuran suara yang sangat bising serta mengganggu di banyak tempat pada wilayah yang sama. Dalam penelitian ini, sebuah kerangka kerja panggilan azan terpadu diusulkan yang menyoroti masalah-masalah ini dan memberikan arah solusi untuk masalah-masalah yang disebutkan di atas pada sistem yang saat ini digunakan.

Panggilan azan di dunia Muslim merupakan suara penting yang dipicu secara terjadwal lima kali sehari, dan dapat menjadi bising serta mengganggu jika tidak disinkronkan dan dipersatukan dengan baik.Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja panggilan azan terpadu yang baru, yang memformulasi masalah, menganalisisnya, serta memberikan solusi umum berdasarkan pengaturan penguatan amplifier masjid yang sesuai.Sebagai penelitian lanjut, perlu dikembangkan studi tentang transmisi panggilan azan terpadu untuk mencapai kemudahan dan cakupan wilayah penduduk, serta menerapkan model medan dan lingkungan lokal untuk jarak yang lebih akurat antara masjid, dan mempertimbangkan loudspeaker non-lingkaran pada setiap menara masjid.

Berdasarkan latar belakang masalah panggilan azan yang tidak sinkron di berbagai masjid yang menyebabkan kebisingan berlebih, metode pengaturan penguatan amplifier berbasis tetangga tetangga jarak dekat, hasil pengecilan area tumpang tindih suara sehingga efisiensi energi meningkat, serta keterbatasan asumsi medan datar dan tetangga tetap, saran penelitian lanjutan yang dapat dikembangkan adalah pertama, bagaimana cara mengintegrasikan teknologi GPS dan sensor cuaca untuk menyesuaikan penguatan suara azan secara real-time berdasarkan fluktuasi suhu, kelembaban, dan angin, sehingga mengurangi gangguan suara yang tidak diinginkan di wilayah perkotaan padat? Kedua, apakah studi tentang penerapan algoritma pembagian waktu panggilan azan yang dinamis berdasarkan density populasi penduduk Muslim di setiap wilayah mampu meningkatkan efektivitas penyebaran suara sambil meminimalkan dampak polusi suara pada kesehatan masyarakat? Ketiga, seberapa efektif model kecerdasan buatan yang dipakai untuk memprediksi pola pergerakan orang dalam ruang publik seperti taman atau pasar tradisional, guna mengoptimalkan arah pandangan loudspeaker masjid dan mengurangi area overlap suara yang tidak perlu, sehingga menjaga harmoni keseimbangan antara budaya religius dan kenyamanan hidup sehari-hari? Dengan menggabungkan saran-saran ini, penelitian lanjutan dapat menjaga kemurnian ajaran Islam sambil menghindari gangguan suara, serta mendorong inovasi teknologi untuk penerapan panggilan azan yang lebih inklusif dan ramah lingkungan di seluruh dunia Muslim.

File size798.7 KB
Pages8
DMCAReportReport

ads-block-test