ISI YogyakartaISI Yogyakarta

Resital: Jurnal Seni PertunjukanResital: Jurnal Seni Pertunjukan

Karya seni “Pyang Pyung ini merupakan apresiasi seni musik gamelan Jawa yang sesungguhnya tidak statis, namun tetap dapat dikembangkan seiring kemajuan zaman. Minoritas kêmpyang dalam instrumen gamelan merupakan potensi yang diolah sehingga karya ini merupakan wujud dari keinginan penulis untuk menunjukkan makna subyektif dari benda yang begitu kecil sehingga bisa membawa potensi luar biasa sebagai subyek seni dalam penciptaan musik. Adanya polaritas dan estetika antara siliran dan musikalitas kêmpyung sebagai jenis kombinasi dua nada, dipandang oleh penulis sebagai dua titik menarik kontras dalam dinamika penciptaan karya seni, terutama komposisi karawitan. Kêmpyang dan kêmpyung adalah dua bentuk kombinasi nada yang bisa disesuaikan untuk saling melengkapi dan keduanya berperan dalam membangun dinamika musik gamelan melalui efek suara dan karakter yang mampu diciptakan. Keduanya merupakan potensi dari substansi dasar musikal karawitan dimana kontras setiap efek suara yang nampaknya seimbang sesuai dengan persepsi estetika penyajian dan orientasi penulis melalui penciptaan komposisi musik yang menggabungkan kedua kombinasi seperti dua hal berlawanan yang saling melengkapi dalam keseimbangan harmoni komposisi musik nusantara.

Karya Pyang Pyung mempertemukan dua pola perpaduan nada siliran dan kêmpyung dalam musikalitas gamelan Jawa yang merepresentasikan bentuk keseimbangan eksistensi, potensi dan kontras dua hal berlawanan yang mampu membangun karakter, suasana, dan dinamika dalam suatu sajian komposisi karawitan.Karya ini merupakan pembuktian bahwa proses penciptaan seni yang diawali dari subjek kecil yang lokal dan sederhana dapat menghasilkan karya komposisi karawitan yang bermakna.Penulis yakin bahwa dalam seni karawitan masih terdapat banyak potensi tersembunyi yang dapat digali dari objek-objek kecil untuk diangkat sebagai subjek dalam dunia penciptaan seni musik Nusantara.

Penelitian lanjutan dapat mengembangkan eksplorasi teknik permainan kêmpyang dan kêmpyung dalam konteks laras lain selain slendro untuk melihat variasi efek musikal yang dihasilkan. Studi lebih mendalam mengenai integrasi instrumen modern dengan gamelan tradisional dalam mempresentasikan polaritas siliran dan kêmpyung dapat dilakukan untuk memperkaya warna musikal. Penelitian juga dapat fokus pada pengembangan metode komposisi yang memanfaatkan objek-objek kecil dalam karawitan sebagai upaya pelestarian dan inovasi seni budaya Nusantara.

  1. #seni budaya lokal#seni budaya lokal
File size202.47 KB
Pages7
DMCAReportReport

ads-block-test