BIOTROPBIOTROP

BIOTROPIABIOTROPIA

Ekstrak rumput laut yang difermentasi (FSE) digunakan sebagai pupuk pada produksi kacang tanah di MSU Sulu – BARMM, Filipina. Percobaan dirancang dalam faktorial 3 × 5 dengan desain split‑plot randomized complete block design (RCBD), dimana faktor utama (A) adalah frekuensi aplikasi pupuk (sekali seminggu, dua kali seminggu, dan sekali sebulan) dan faktor sub‑plot (B) adalah konsentrasi (5 %, 10 %, 15 %, dan 20 %). Aplikasi FSE secara signifikan memengaruhi parameter pertumbuhan dan respons hasil pada produksi kacang tanah. Kombinasi perlakuan aplikasi sekali atau dua kali seminggu dengan konsentrasi FSE 5 %–10 % menghasilkan pertumbuhan dan hasil kacang tanah terbaik. FSE yang diaplikasikan dua kali seminggu dengan konsentrasi 5 % memberikan hasil tertinggi sebesar 2,49 ton per hektar, sedangkan aplikasi sekali seminggu dengan konsentrasi 5 % menghasilkan biaya terendah dan tingkat pengembalian investasi tertinggi sebesar 179 %.

Ekstrak rumput laut yang difermentasi (FSE) pada frekuensi dan konsentrasi yang berbeda secara signifikan meningkatkan pertumbuhan dan hasil kacang tanah karena kandungan nutrisi, mikronutrien, serta fitohormon yang memadai.Aplikasi FSE sekali atau dua kali seminggu dengan konsentrasi 5 %–10 % menghasilkan jumlah polong terbesar serta hasil tertinggi, sementara aplikasi sekali seminggu dengan konsentrasi 5 % memberikan ROI tertinggi.Penelitian selanjutnya diperlukan untuk mengevaluasi efek konsentrasi FSE lebih tinggi (>20 %) pada kacang tanah serta tanaman lain seperti padi, jagung, dan sayuran, dan untuk mengidentifikasi mikroorganisme menguntungkan dalam FSE sebagai bio‑fertilizer.

Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi pengaruh konsentrasi ekstrak rumput laut yang difermentasi lebih tinggi, misalnya 25 % hingga 30 %, terhadap pertumbuhan, hasil, dan kualitas kacang tanah serta tanaman pangan lain seperti padi dan jagung, untuk menentukan batas optimal penggunaan tanpa menurunkan produktivitas. Selain itu, diperlukan studi untuk mengidentifikasi mikroorganisme menguntungkan yang terkandung dalam fermentasi rumput laut, karakterisasi sifatnya, dan menguji kontribusinya terhadap peningkatan efektivitas bio‑fertilizer pada berbagai tanaman. Selanjutnya, dampak jangka panjang aplikasi berulang FSE terhadap kesuburan tanah, keragaman mikroba tanah, serta potensi risiko lingkungan di berbagai zona agro‑ekologis juga harus diteliti, sehingga dapat memastikan keberlanjutan praktik pertanian organik berbasis FSE. Dengan menjawab ketiga pertanyaan penelitian tersebut, ilmu pengetahuan akan memperluas pemahaman tentang mekanisme kerja FSE dan memberikan panduan praktis bagi petani untuk meningkatkan produktivitas secara ramah lingkungan.

  1. Frontiers | Metabolism Characteristics of Lactic Acid Bacteria and the Expanding Applications in Food... doi.org/10.3389/fbioe.2021.612285Frontiers Metabolism Characteristics of Lactic Acid Bacteria and the Expanding Applications in Food doi 10 3389 fbioe 2021 612285
  2. Organic and inorganic fertilizer application enhances the effect of Bradyrhizobium on nodulation and... doi.org/10.1007/s40093-017-0169-3Organic and inorganic fertilizer application enhances the effect of Bradyrhizobium on nodulation and doi 10 1007 s40093 017 0169 3
  3. DOI Name 10.3390 Values. name values index type timestamp data serv crossref desc prefix mdpi email admin... doi.org/10.3390DOI Name 10 3390 Values name values index type timestamp data serv crossref desc prefix mdpi email admin doi 10 3390
  4. Seaweed Fertilizer Prepared by EM-Fermentation Increases Abundance of Beneficial Soil Microbiome in Paddy... doi.org/10.3390/fermentation8020046Seaweed Fertilizer Prepared by EM Fermentation Increases Abundance of Beneficial Soil Microbiome in Paddy doi 10 3390 fermentation8020046
File size457.36 KB
Pages11
DMCAReportReport

ads-block-test